Introvert VS Ekstrovert, Mana yang Lebih Sukses?
Source: hipwee.com
Menjelang kenaikan kelas atau ingin
milih jurusan di SMA atau masuk kuliah untuk teman-teman SMA sepertinya perlu
merencanakan ini dari sekarang. Siapa yang nggak amau sukses? Semua orang
pastinya mau sukses.
“Tapi aku introvert.” “Ekstrovert
cocoknya apa ya?” “Aku nggak cocok sama lingkungan pertemananku.”
Source: google
Dalam chanel youtubenya Kak Claren Hayes, ia mengunggah
video “Invrovert VS Ektrovert, mana yang lebih sukses?” ia berbagi beberapa
penjelasan dan tips, nih.
Sukses itu banyak faktornya lho,
mulai dari cara kerja, setting pikiran, dan banyak lagi termasuk jenis
kepribadian atau bagaimana cara kerja yang pas untuk menggapai apa yang kita
mau. Sebenarnya, pembagian kepribadian d dari extra version dari 5 big teory of
personality.
Intovert itu lebih kepada internal
feelings dan kalau udah berinteraksi dengan orang lain, mereka biasanya akan
capek. Kenapa? Mereka merasa lebih semangat kalau lagi sendiri karena nggak ada
pengaruh dari sekitar yang membuatnya lelah. Biasanya introvert suka
berkomunikasi lewat tulisan. Makannya nggak heran kalau teman kita yang diam,
tiba-tiba tugasnya dia duluan yang selesai.
Nah, kalo Ekstrovert? Mereka lebih
senang jika berinteraksi dengan banyak orang karena mereka termotivasi dan
merasa mendapatkan energi dari sekitarnya. Mereka juga suka menyelesaikan
masalah dengan cara berdiskusi. Eits, bukan berarti intovert nggak bisa ya. Ini
hanya kenyamanan orang yang berbeda untuk menyelesaikannya secara fokus dengan
cara sendiri. Para ekstrovert sering juga dibilang bawel, faktanya mereka
memang suka berkomunikasi secara lisan dan ekspresif tentunya.
“Introvert itu pemalu.”
NO! Siapa yang bilang gitu? Pemalu lebih
ketakutan mereka terhadap penilaian orang yang melihat kita. Kalau introvert,
hanya takut untuk memulai duluan atau mereka akan outgoing tapi hanya untuk
sekedar tau saja.
Shyness x Outgoing
Ada juga yang bisa ke Introvert
maupun Ektrovert dalam waktu terntentu yaitu Ambivert.
Source: hipwee.com
Kenapa ada kepribadian seperti ini?
Ini semua bersifat genentik. Berhubungan dengan neutron transmiter yang ada di
otak yaitu Dopamin. Dopamin berperan dalam pusat pernghargaan atau reward di
otak kita. Jika Dopamin tinggi, stimulasinya naik sedikit aja kita bisa happy,
contohnya seperti Introvert. Mereka nggak perlu stimulasi ekternal karena
stimulan internalnya dirasa cukup.
Beda lagi sama Ekstrovert, mereka
perlu stimulasi ekternal untuk merasa cukup dan bahagia karena sensitivitasnya
lebih rendah.
Source: google
Introvert memiliki grey matter lebih
tebal, jadinya lebih enjoy berfikir yang dalam atau detail dan pathway yang lebih panjang dari Ekstrovert.
Makadari itu, Introvert menanggapinya lebih lama supaya lebih detail.
Penting nggak sih untuk tau ini?
Penting banget karena dapat meningkatkan efektifitasitas skill kalian, seperti
cara kerja kita. Selanjutnya, berinteraksi lebih baik karena bisa membangun
teamwork lebih baik dan target yang maksimal. Selanjutnya, membangun mood yang
lebih baik agar lebih produktif untuk jadi orang yang sukses.
Bisa membantu dalam apa aja? Pertama
adalah dalam menyelesaikan masalah. Seperti Intovert yang berpikir sendiri dulu
agar fokus selanjutnya action-nya, sedangkan Ektrovert berdiskusi dulu untuk
mencari pertimbangannya. Kedua, mengembaikan energi kalau lagi capek, kita akan
tau apa yang akan dilakuakan. Contohnya me time dan hangout. Ketiga, kita jadi
tau mengenai social suppourt kita, kalau introvert bisa dari orang terdekat
saja sedangkan Ekstrovert butuh support dari banyak orang. Terakhir yaitu motivasi
diri.
Source: brilio.net
Kalau penerapannya gimana? Kalian bisa
menerapkan ini dalam memilih jurusan. Introvert seperti akuntansi, penulis,
peneliti, filafata, MIPA dan lainnya. Ekstrovert? Bisa jadi Public Relation,
marketing, dan apapun yang bertemu dengan orang lain secara langsung dan
banyak.
Mana yang Lebih Sukses?
Semuanya,
dengan cara maksimalkan cara kerja kita, jangan gampang menyerah, fokus, dan konsisten
Komentar
Posting Komentar